HargaTop.com – Driver GoJek di beberapa kota siang ini melakukan demo untuk memprotes kebijakan baru manajemen yang dianggap memberatkan pihak pengemudi. Kebijakan tersebut diantaranya sehubungan dengan penurunan tarif serta aturan performa.
“Soal performa, ketika ada orderan masuk masalah performa itu mesti dapat bertahan,” tutur Dewan Penasehat Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR), Ipin, seperti dilansir tim HargaTop via Tribun (15/8/2016). “Maksudnya, ketika ada order masuk kami itu tidak boleh pilih-pilih, dimisalkan kerja seperti robot. Order masuk kami langsung ambil kalau kelewat, maka akan berpengaruh pada performa dan turun presentasenya. Dampaknya pada driver, dia gak dapat bonus,” jelasnya.
Ribuan pengemudi GoJek di Yogyakarta melakukan mogok kerja dan berkumpul untuk menggelar demonstrasi di depan kantor layanan Gojek di Pingit, Yogyakarta, Senin (15/8/2016). Demonstrasi juga dilakukan driver GoJek se-Bandung Raya serta ratusan pengemudi Gojek di Denpasar.
Menurut berita yang dilansir tim HargaTop dari berbagai sumber, para supir Gojek tersebut menuntut manajemen untuk mengembalikan tarif ke tarif normal dan menurunkan (bahkan menghilangkan) aturan performa. Tarif Gojek saat ini turun menjadi Rp 2.000 per km, dari tarif normal Rp 2.500 per km. Sementara itu, tarif minimal order pun turun dari Rp 16.000 menjadi Rp 8.000.Terkait aturan performa, manajemen sistem transportasi ojek online ini membuat kebijakan baru mengenai ketentuan bonus yang mensyaratkan adanya minimal performa bagi pengemudi.“Soal performa, ketika ada orderan masuk masalah performa itu mesti dapat bertahan,” tutur Dewan Penasehat Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR), Ipin, seperti dilansir tim HargaTop via Tribun (15/8/2016). “Maksudnya, ketika ada order masuk kami itu tidak boleh pilih-pilih, dimisalkan kerja seperti robot. Order masuk kami langsung ambil kalau kelewat, maka akan berpengaruh pada performa dan turun presentasenya. Dampaknya pada driver, dia gak dapat bonus,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment