Yang menyebabkan suatu provinsi menjadi kaya raya dan pemasukan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita tinggi adalah banyaknya lokasi tambang, industri, dan juga pariwisata. Jika tiga hal ini sudah berkolaborasi dengan apik, daerah akan memanen pemasukan sebanyak-banyaknya dan digunakan untuk pembangunan daerah itu secara bertahap dan menyeluruh.
Dalam pikiran banyak orang, daerah yang kaya pasti rakyatnya akan terjamin hidupnya. Mereka akan hidup dengan mudah dan apa saja terjamin. Sayangnya, apa yang kita pikirkan itu tidak sejalan dengan kenyataan. Banyak daerah kaya raya di Indonesia tapi masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan. Berikut beberapa provinsi kaya raya di Indonesia yang penduduknya justru hidup dalam belenggu kemiskinan.Provinsi Kalimantan Timur
Tidak bisa dimungkiri lagi bahwa PDRB per kapita di Kalimantan Timur sangatlah tinggi. Bahkan menurut BPS angkanya mencapai 155 juta rupiah setiap tahunnya. Angka ini hanya selisih sedikit dengan PDRB per kapita miliki Jakarta yang memang merupakan ibu kota dari Indonesia dan pusat dari segala bisnis dan industri di Indonesia.
Yang menyebabkan Kalimantan Timur begitu tinggi dari sektor PDRB per kapita adalah banyaknya tambang batu bara, minyak bumi, dan juga gas alam. Selain sektor tambang, pariwisata di kawasan Kalimantan Timur juga maju pesat karena mampu menarik banyak sekali wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.Setidaknya saat ini ada 212.920 penduduk miskin di Kalimantan Timur. Para penduduk itu kebanyakan hidup di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia. Meski provinsi tempat mereka tinggal sangat kaya raya, penduduk di perbatasan tetap saja menderita. Mereka tidak bisa hidup dengan baik karena keterbatasan akses untuk pendidikan, kesehatan, dan juga minimnya infrastruktur.
Provinsi Papua
Tanpa perlu berpikir dalam-dalam kita semua tahu bahwa penduduk di kawasan Papua memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dengan mereka yang di Jawa. Di daratan yang sangat kaya itu, penduduk susah sekali mendapatkan akses untuk pendidikan, kesehatan, bahkan untuk mendapatkan makan saja mereka harus susah payah menembus hutan belantara yang berbahaya.
Miris lagi, meski PDRB per kapita di sini mencapai 39 juta rupiah dan tidak kalah jauh dengan Jawa Timur, penduduk miskinnya masih saja banyak. Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk miskin di Provinsi Papua mencapai 911.330 jiwa atau 28,52 persen dari total penduduk di kawasan ini. Jumlah ini kemungkinan besar bisa naik mengingat masih banyak suku asli yang susah dijangkau tukang survei.Provinsi Papua Barat
Menurut data dari BPS, pada Maret 2016 ini persentase penduduk miskin di kawasan Papua Barat mencapai 25 persen lebih. Keadaan ini sangat bertolak belakang dengan angka PDRB per kapita dari provinsi itu yang sangat tinggi. Setiap tahunnya PDRB per kapita dari provinsi ini memiliki nilai hingga 39 juta rupiah atau nyaris sama dengan Jawa Timur.
Yang menyebabkan kawasan ini menjadi sangat kaya adalah banyak kawasan tambang emas yang diekplorasi. Sayangnya, tambang itu justru dikuasai oleh asing sehingga pendapatan daerah tidak secara maksimal didapatkan. Selain tambang, kawasan Papua Barat juga memiliki sektor pariwisata yang sangat hebat. Raja Ampat selalu bisa menarik banyak orang untuk bertandang.Provinsi Sumatra Utara
Provinsi Sumatra Utara memiliki angkat PDRB per kapita sekitar 38 juta setiap tahunnya. Angka ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain di kawasan Sumatra dan Jawa. Sayangnya, angka yang sangat tinggi ini tidak dibareng dengan kemakmuran warga yang ada di sana. Bahkan di tahun 2016 ini ada lebih dari 1,4 juta warga di sana yang berada di bawah garis kemiskinan.
Yang menyebabkan Sumatra Utara bisa menjadi sangat kaya adalah adanya tambang di kawasan itu. Seperti halnya di kawasan Papua, di Sumatra Utara juga banyak tambang emas yang memiliki nilai fantastis. Tambang ini secara tidak langsung juga menyumbang pendapatan asli daerah hingga nilainya jadi meningkat.Inilah provinsi kaya raya di Indonesia yang justru memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia. Pendapatan yang dihasilkan oleh daerah ternyata tidak serta merta membuat penduduknya jadi sejahtera. Benar-benar miris ya!
Sumber : www.boombastis.com
No comments:
Post a Comment