BERBAGI INFO KESEHATAN IBU HAMIL
Nutrisi maternal menentukan masa depan anak"
• Bagaimana mempersiapkan kehamilan yang baik (dari semua sisi dibahas dulu baru masuk fokus yang nutrisinya)
• Berbagai jenis tes kesehatan yang harus diikuti ibu dalam mempersiapkan kehamilan
Memiliki bayi yang sehat merupakan impian setiap wanita hamil. Salah satu proses penting yang menjamin pertumbuhan janin adalah adanya nutrisi yang cukup selama kehamilan berlangsung. Hal ini dapat tercapai melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi baik sebelum dan selama masa kehamilan berlangsung. Setelah proses melahirkan, kebutuhan akan nutrisi tetap berlanjut untuk menjamin pembentukan air susu ibu yang berkualitas.
Kualitas dan kuantitas nutrisi selama kehamilan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Terdapat peningkatan kebutuhan energi dan nutrien selama kehamilan untuk menjamin proses adaptasi ibu hamil dan pertumbuhan janin yang optimal. Pada kehamilan dengan janin tunggal kebutuhan kalori harian berkisar 27 – 30 kkal/kg berat badan sebelum hamil pada trimester pertama, 30kkal/kg berat badan ditambah 200 – 300 kkal pada trimester dua dan tiga. Adapun komposisi makanan yang direkomendasi Institusi Kesehatan Badan Pangan adalah sama seperti orang dewasa sehat, yaitu 20% kkal berasal dari protein, 30 – 35% kkal berasal dari lemak dan sisanya (45 – 50%) berasal dari karbohidrat.
Kehamilan normal menyebabkan perubahan pada struktur anatomi dan fisiologi yang melibatkan proses metabolik untuk menjamin tumbuh kembang janin dalam rahim, plasenta dan jaringan pada ibu. Perubahan utama yang terjadi pada hemodinamik ibu adalah peningkatan volume plasma darah, curah jantung dan detak jantung saat istirahat serta penurunan tahanan pembuluh darah sistemik. Metabolisme makanan juga turut berubah untuk menjamin tersedianya pasokan nutrisi plasenta dan janin. Adaptasi metabolik yang terjadi pada kehamilan menyebabkan peningkatan berat badan, penumpukan lemak di bahu dan paha, resistensi insulin, hemodilusi, hiperlipidemia dan kecenderungan untuk timbulnya ketosis. Perubahan metabolisme ini merupakan penggunaan glukosa yang lebih cepat sehingga terjadi penurunan kadar gula darah terutama pada paruh akhir kehamilan.
Peningkatan berat badan selama hamil merupakan salah satu tolak ukur pemenuhan kebutuhan nutrisi. Hal ini berbeda pada wanita yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) kurang (<19,8), normal (19,8-26), lebih (26-30) dan obesitas (>30). Peningkatan berat badan selama hamil yang disarankan bagi wanita dengan IMT kurang adalah 12,5 – 18 kg atau 2,3 kg/bulan; IMT normal 11,5 – 16 kg atau 1,8 kg/bulan; IMT lebih 7 – 11,5 kg atau 1,2 kg/bulan; dan obesitas 7 kg atau 0,9 kg/bulan. Pola peningkatan berat badan juga harus sesuai dengan usia kehamilan. Untuk wanita hamil dengan berat badan normal peningkatan berat badan yang disarankan pada trimester awal adalah 0,44 kg/minggu dan 0,5 kg/minggu pada trimester dua atau tiga.
Diet yang seimbang dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi seorang wanita hamil. Namun untuk lebih menjamin ambilan
vitamin yang adekuat, diperlukan suplementasi vitamin harian selama kehamilan
itu berlangsung. Terdapat 5 jenis nutrien yang seringkali tidak terpenuhi dalam
pola diet harian, yaitu kalsium, magnesium, zinc, vitamin E dan B6. Penggunaan
vitamin dan mineral ini juga dapat mengurangi kejadian persalinan preterm dan
berat lahir rendah, terutama bila diberikan sejak awal kehamilan berlangsung. Beberapa
vitamin memiliki efek samping merugikan bagi perkembangan janin bila digunakan
secara berlebihan, seperti vitamin A bila dosis melebihi 1500 – 3000 mcg atau
vitamin D bila dosis melebihi 2000 IU. Berikut ini adalah tabel kebutuhan
vitamin yang direkomendasi bagi seorang wanita hamil dan menyusui beserta
sumber makanan yang terkandung didalamnya :
Jenis Nutrisi
|
Tidak Hamil
|
Hamil
|
Menyusui
|
Sumber Makanan
|
Folat
|
400 mcg
|
600 mcg
|
500 mcg
|
Hati, sayuran
hijau, sereal, jeruk
|
Tiamin
|
1,1 mg
|
1,4 mg
|
1,5 mg
|
Daging,
kacang-kacangan, sereal, roti
|
Riboflavin
|
1,1 mg
|
1,4 mg
|
1,6 mg
|
Telur, daging,
hati, sereal, susu
|
Niasin
|
14 mg
|
18 mg
|
17 mg
|
Daging, ikan,
kacang-kacangan, sereal
|
Vitamin A
|
800 mcg
|
800 mcg
|
1300 mcg
|
Sayuran hijau,
jeruk, hati
|
Vitamin B6
|
1,3 mg
|
1,9 mg
|
2 mg
|
Daging, hati,
tepung, ikan, kacang-kacangan, sereal
|
Vitamin B12
|
2,4 mcg
|
2,6 mcg
|
2,8 mcg
|
Daging, hati, telur, ikan, susu
|
Vitamin C
|
60 mg
|
70 mg
|
95 mg
|
Tomat, sayuran
hijau
|
Vitamin D
|
5 mcg
|
5 mcg
|
5 mcg
|
Susu yang diperkaya
vitamin D
|
Vitamin E
|
8 mg a-TE
|
10 mg a-TE
|
12 mg a-TE
|
Sayuran, rumput
laut, sereal
|
Kalsium
|
1000 mg
|
1000 mg
|
1000 mg
|
Susu, salmon
|
Zat Besi
|
15 mg
|
30 mg
|
15 mg
|
Daging, hati, telur
|
Magnesium
|
320 mg
|
350 mg
|
310 mg
|
Kacang-kacangan,
sayuran hijau
|
Fosfor
|
700 mg
|
700 mg
|
700 mg
|
Daging, telur,
ikan, sayur
|
Zinc
|
12 mg
|
15 mg
|
19 mg
|
Daging, makanan
laut, telur
|
Energi
|
2200 kkalori
|
2500 kkal
|
2700 kkal
|
Protein, lemak,
karbohidrat
|
Protein
|
50 g
|
60 g
|
65 g
|
Daging, telur,
ikan, susu
|
Diambil dari : National Academy of Science, Food and Nutrition Board, Recommended
Dietary Allowances
Pemberian
suplementasi selama kehamilan juga harus memperhatikan pola diet harian tiap
individu. Suplementasi kalsium disarankan bagi wanita hamil yang tidak dapat
minum susu selama kehamilan oleh sebab tertentu.
Kebutuhan akan zat besi selama
kehamilan meningkat, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Dosis yang
disarankan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah sebesar 30 mg/hari sebagai
pencegahan terhadap kejadian anemia dalam kehamilan. Apabila telah terjadi
anemia maka dosis yang diberikan dapat ditingkatkan sampai dengan 60 – 120
mg/hari. Pemberian suplementasi zat besi ini juga disarankan bersamaan dengan
makanan ringan untuk meminimalkan efek samping terhadap saluran cerna dan
diberikan secara terpisah dengan suplementasi vitamin mineral lain untuk meningkatkan
penyerapannya. Anemia defisiensi besi berhubungan dengan kejadian berat bayi
lahir rendah, persalinan preterm dan pertambahan berat badan yang tidak
mencukupi selama kehamilan. Risiko perdarahan saat persalinan juga meningkat
dengan kejadian anemia. Berdasarkan Centers
for Disease Control (CDC) kriteria nilai hemoglobin darah pada trimester
pertama dan ketiga tidak kurang dari 11 g/dl dan 10,5 g/dl pada trimester 2.
Apabila diperlukan terapi yang cepat untuk meningkatkan kadar zat besi dalam
darah, dapat diberikan preparat besi secara intravena. Pada usia kehamilan awal
belum kebutuhan akan zat besi belum meningkat bermakna dan dapat ditunda sampai
pada trimester dua kehamilan, dengan cara pemberian ini risiko kejadian mual
dan muntah pada awal kehamilan juga tidak meningkat.
Terdapat
peningkatan kebutuhan kalsium terutama pada trimester tiga kehamilan dengan
adanya proses penulangan aktif pada rangka janin. Diet rendah kalsium
berhubungan dengan adanya peningkatan tekanan darah selama kehamilan dan
persalinan preterm pada wanita hamil berisiko tinggi seperti kehamilan remaja
dan kehamilan ganda. Wanita hamil pada usia pertumbuhan (remaja) memerlukan
asupan kalsium yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan
kehamilan.
Adanya defisiensi zinc
menyebabkan rendahnya nafsu makan, pertumbuhan yang tidak optimal dan gangguan
proses penyembuhan luka. Apabila hal ini berlangsung kronis, dapat menyebabkan
dwarfisme dan hipogonadisme serta mengakibatkan kelainan kulit yang disebut acrodermatitis enteropathica, suatu
kelainan bawaan akibat defisiensi zinc. Dosis yang disarankan untuk memenuhi
kebutuhan ini adalah 12 mg/hari.
Belum
ditemukan adanya kelainan kehamilan yang disebabkan oleh adanya defisiensi
magnesium. Magnesium digunakan pada kehamilan terutama apabila terjadi
komplikasi preeklampsia berat, yaitu peningkatan tekanan darah disertai
keluarnya protein melalui urin pada kehamilan. Suatu penelitian menyatakan adanya
efek protektif magnesium terhadap kejadian cerebral
palsy dan retardasi mental pada bayi dengan berat lahir sangat rendah.
Pemberian magnesium pada masa sebelum hamil tidak memberikan perbedaan bermakna
kecuali pada keadaan tertentu seperti yang disebutkan sebelumnya.
Asam
folat merupakan salah satu nutrisi penting yang diperlukan pada kehamilan.
Disarankan bagi setiap wanita yang merencanakan kehamilan untuk memenuhi
kebutuhan akan zat ini sebagai tindakan pencegahan kelainan susunan saraf pusat
(neural tube defects = NTDs) pada
janin. Kelainan ini dapat dicegah dengan pemberian 400 mcg asam folat pada masa
sebelum hamil. Kebutuhan ini tidak selalu dapat terpenuhi dengan pola diet
biasa, dan disarankan untuk mengkonsumsi tambahan asam folat selama masa awal
kehamilan. Pada wanita hamil dengan riwayat kelainan tersebut sebelumnya, dosis
pemberian asam folat yang disarankan meningkat sampai dengan 4 mg/hari selama
satu bulan sebelum kehamilan dan masa 3 bulan awal (trimester pertama)
kehamilan. Pemberian asam folat ini disarankan secara terpisah dan tidak
sebagai tablet multivitamin.
Kebutuhan
akan vitamin secara umum meningkat pada masa kehamilan (sesuai dengan tabel)
dan hal ini dapat dipenuhi dengan pemberian multivitamin. Hal penting yang
harus diingat adalah pemberian multivitamin secara berlebih tidak bermanfaat
karena memiliki potensi efek merugikan dalam kehamilan. Pemberian multivitamin
dosis tinggi diperlukan hanya pada kondisi tertentu seperti adanya kelainan
atau penyakit kronis pada ibu.
Kebiasaan
lain yang sering dijumpai adalah meminum kopi. Kafein yang terkandung dalam
kopi hanya akan menimbulkan kelainan mutasi
bila ada paparan radiasi atau bahan kimia lain yang terjadi selama
kehamilan. Keguguran spontan hanya terjadi apabila kadar kafein darah sangat
tinggi. Disarankan untuk tidak meminum kopi lebih dari 3 cangkir per harinya,
atau tidak lebih dari 300 mg kafein per hari.
Pemantauan kebutuhan nutrisi selama kehamilan
Penelitian saat ini telah banyak berkembang dalam hal menentukan
kebutuhan ideal akan protein, kalori, vitamin dan mineral bagi wanita hamil dan
janinnya. Bagi tenaga kesehatan yang berhubungan dengan pemantauan kebutuhan
nutrisi disarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini :
2. Pada wanita hamil golongan sosioekonomi rendah, diperlukan skala prioritas makanan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan nutrisi akan kehamilannya.
3. Pantau peningkatan berat badan, dengan rata-rata 11,5 – 16 kg selama kehamilan pada wanita dengan indeks massa tubuh yang normal.
4. Lakukan penilaian berkala asupan makanan dengan menanyakan pola makan wanita hamil yang bersangkutan
5. Pemberian zat besi minimal 27 mg per hari dan suplementasi asam folat sebelum dan pada masa awal kehamilan.
Periksakan kadar konsentrasi hematokrit atau hemoglobin pada usia hamil 28 – 32 minggu untuk mendeteksi adanya penurunan bermakna selama kehamilan.
Setelah masa kehamilan berlangsung, seorang wanita akan memasuki masa laktasi. Berdasarkan tabel di atas kebutuhan akan nutrisi tidak berkurang, bahkan semakin meningkat. Sangat disarankan bagi wanita menyusui untuk memperhatikan kualitas asupan makanan untuk menjamin produksi ASI yang berkualitas bagi janinnya.
Daftar Pustaka
1. Luke
Barbara; Maternal Nutrition dalam Clinical Obstetrics, The Fetus and Mother; 3rd
ed; 2007; Ch.36 p. 645 – 50
2. Gunderson
EP; Nutrition During Pregnancy for Physically Active Woman; Clinical Obstetrics
and Gynecology; 46(2); 390-402; 2003.
3. Mukhopadhyay
A, et.al; Daily versus intermittent iron supplementation in pregnant women:
Hematological and pregnancy outcome;J.Obstet.Gynaecol; 30(6); 409-417; 2004.
4. Al
Ragip A, et.al; Intravenous versus oral Iron for Treatment of Anemia in
Pregnancy; Obstetrics & Gynecology; 106(6); 1335-1240; 2005
5. Ali
SA, Economides DL; Folic Acid supplementation; Current Opinion in Obstetrics
and Gynecology; 507-512; 2000.
6. Mackey
AD, Picciano MF; Maternal folate status during extended lactation and the
effect of supplemental folic acid; Am J Clin Nutr; 69; 285-292; 1999.
7. Cunningham
FG et.al; Prenatal Care, Williams Obstetrics; 22nd ed; Ch.8; 213 –
224; 2005.
No comments:
Post a Comment